Blog Indonesia

Bagaimana Perilaku Konsumen Berubah Selama Ramadan 2025 — dan Apa Artinya untuk Strategi CDP Anda

Setiap tahun, Ramadhan membentuk cara orang berbelanja, berinteraksi dengan brand, dan merefleksikan nilai-nilai mereka. Namun, Ramadan 2025 terasa berbeda.

Dibandingkan dengan 2024, kami melihat pola pikir konsumen yang lebih disengaja dan didorong oleh nilai—di mana makna spiritual dan pilihan yang lebih cerdas lebih penting dibandingkan pembelian impulsif.

Berikut adalah rangkuman perubahan yang terjadi dan bagaimana pemasar yang menggunakan Customer Data Platform (CDP) bisa merespons dengan bijak:

1. Konsumen Mengeluarkan Lebih Banyak — Tapi Lebih Bijak

Pada 2025, konsumen tidak menahan diri untuk belanja. Bahkan, anggaran rata-rata meningkat dibandingkan 2024. Namun, alasan dan cara berbelanjanya berubah. Fokus konsumen bergeser dari barang-barang tren dan FOMO ke pembelian yang lebih esensial, bermakna, dan spiritual.

Alih-alih hanya mencari fesyen dan elektronik, mereka mencari:

  • Makanan halal dan sehat
  • Buku-buku spiritual dan pakaian sopan
  • Penawaran bundling yang tahan lama

Tips CDP:

  • Buat segmentasi berdasarkan niat pembelian (esensial, spiritual, impulsif)
  • Jalankan journey yang menonjolkan nilai, bukan sekadar diskon
  • Personalisasi berdasarkan perilaku selama Ramadan (misalnya membeli perlengkapan ibadah)

2. Perilaku Digital Meningkat Tajam — Tapi Lebih Terarah

Ramadan 2025 lebih digital dari sebelumnya, dengan peningkatan 30% dalam penggunaan aplikasi belanja (dibandingkan 2024) dan keterlibatan konten yang lebih tinggi.

Namun, orang tidak sekadar menonton secara acak. Mereka:

  • Mencari resep Iftar dan Sahur
  • Menonton ceramah agama di YouTube
  • Bergabung dalam acara komunitas atau kampanye donasi online

Tips CDP:

  • Gunakan CDP untuk menangkap perilaku konten (apa yang ditonton atau dibaca pengguna)
  • Aktifkan kampanye berdasarkan waktu keterlibatan (misalnya waktu sahur, setelah buka puasa)
  • Sesuaikan journey berdasarkan preferensi konten (spiritual vs hiburan)

3. Konsumen Membutuhkan Waktu Lebih Lama untuk Memutuskan

Konsumen Ramadhan 2025 tidak langsung tergiur promosi pertama yang mereka lihat. Mereka membandingkan, menunggu, dan mengecek ulang.

Perilaku hati-hati ini muncul dari tekanan ekonomi dan meningkatnya skeptisisme terhadap pemasaran.

Tips CDP:

  • Gunakan atribusi multi-touch untuk melihat channel mana yang mendorong konversi
  • Aktifkan journey pengingat untuk pengguna yang meninggalkan keranjang atau belum membeli setelah melihat konten
  • Fokus pada bukti sosial dan edukasi

4. Kepercayaan Adalah Segalanya — Terutama di Ramadan yang Rawan Penipuan

Laporan penipuan digital meningkat dua kali lipat selama Ramadan ini. Konsumen menjadi korban toko palsu, SMS phishing, dan tautan promo yang mencurigakan.

Bahkan brand yang sah harus bekerja lebih keras untuk membangun kepercayaan.

Tips CDP:

  • Kirim pesan hanya melalui domain terverifikasi dan channel terpercaya
  • Tambahkan langkah-langkah pembangun kepercayaan dalam journey
  • Gunakan kampanye berbasis izin dan perilaku, bukan pengiriman massal

5. Ramadan Bukan Sekadar Belanja — Tapi Tentang Nilai

Ramadan 2025 tidak hanya soal produk—tapi soal tujuan.

Kami melihat lebih banyak orang:

  • Berdonasi untuk amal (zakat, kampanye sosial)
  • Membeli dari brand lokal atau etis
  • Bergabung dalam acara komunitas, baik online maupun offline

Tips CDP:

  • Buat segmen seperti “Pembeli Peduli” atau “Donatur Zakat”
  • Aktifkan kampanye yang sejalan dengan nilai: brand lokal, donasi, keberlanjutan
  • Bangun journey yang berfokus pada komunitas, bukan hanya funnel konversi

Strategi Penting bagi Pemasar yang Mengelola Data Pelanggan

Ramadan 2025 menyoroti pergeseran menuju perilaku konsumen yang lebih sadar dan didorong oleh nilai. Bagi brand, ini adalah tantangan sekaligus peluang:

  • Bagaimana Anda tetap selaras dengan prioritas dan nilai yang terus berubah?
  • Bagaimana Anda terlibat secara bermakna tanpa terasa membebani?
  • Bagaimana Anda membangun kepercayaan jangka panjang, bukan sekadar keuntungan cepat?

Ini bukan hanya pertanyaan pemasaran—tapi juga pertanyaan data.

Seiring perilaku konsumen berkembang, cara brand mengelola dan mengaktifkan data pelanggan juga harus ikut berubah. Bukan sekadar memiliki data, tapi memanfaatkannya untuk relevansi, empati, dan koneksi.

Apakah Anda sudah menggunakan CDP atau masih menjajaki kemungkinannya, Ramadan menjadi pengingat penting: momen bermakna butuh strategi yang bermakna.

Di ProPS, kami membantu brand mengubah insight menjadi aksi nyata. Customer Data Platform kami memungkinkan para pemasar membangun perjalanan pelanggan yang dipersonalisasi dan berorientasi pada nilai—terutama di momen bermakna seperti Ramadan. Dengan menyatukan data, mengidentifikasi intent, dan mengaktifkan kampanye real-time di berbagai channel, ProPS membantu bisnis terhubung dengan konsumen secara relevan, penuh empati, dan berbasis kepercayaan. 

Sumber:

  • Google Ramadan Insight 2024 (Think with Google)
  • Survei Jakpat Ramadan Indonesia 2025 (via PR Newswire)
  • Katadata Ramadan Consumer Outlook 2025
  • OJK: Laporan Penipuan Digital Ramadan 2025
  • Data internal & observasi dari Props Indonesia dan Antsomi CDP

Subscribe Us