Poin Utama Artikel ini..
- In-feed dan In-article ads menyatu dengan konten situs Anda.
- Membuka ruang iklan baru dan meningkatkan pendapatan dengan menggabungkan native ads dan display ads.
- Cocok untuk layar kecil dan sudah dioptimalkan oleh Google agar performanya maksimal.
Pelajari perbedaan In-feed dan In-article ads, manfaatnya, best practices, dan bagaimana Google native ads dapat meningkatkan user experience sekaligus mendongkrak pendapatan iklan.
Publisher selalu mencari cara cerdas untuk memonetisasi website tanpa mengganggu pengalaman pengguna. Format iklan native dari Google yaitu In-feed ads dan In-article ads menawarkan solusi yang tepat. Kedua jenis iklan ini menyatu dengan desain situs, membuat pembaca tetap nyaman, sekaligus memaksimalkan potensi revenue.
Artikel ini akan membahas apa itu In-feed dan In-article ads, manfaatnya, best practices, hingga strategi mengoptimalkannya.
Apa Itu Google Native Ads?
Google native ads adalah format iklan yang dirancang agar sesuai dengan tampilan dan nuansa konten situs Anda. Alih-alih mengganggu perjalanan pengguna, iklan ini menyatu dengan editorial feed atau halaman artikel.
Dua jenis utamanya adalah:
- In-feed ads: muncul di dalam daftar artikel, news, atau listing produk.
- In-article ads: muncul di antara paragraf dalam artikel.
Mengapa Native Ads Penting untuk Publisher
Iklan display tradisional sering kali mengganggu pengalaman membaca, membuat pengguna mengalami banner blindness atau bahkan menggunakan ad blocker. Native ads menyelesaikan masalah ini karena tampil natural mengikuti desain situs.
- Engagement lebih tinggi: Pengguna lebih tertarik berinteraksi dengan iklan yang tidak mengganggu.
- Retention lebih baik: Pengunjung bertahan lebih lama di situs dengan pengalaman browsing yang mulus.
- Revenue meningkat: Area situs yang sebelumnya tidak dimonetisasi bisa menghasilkan income baru.
In-Feed Ads Explained
Apa Itu In-Feed Ads?
In-feed ads adalah iklan native yang ditempatkan di dalam feed, misalnya daftar artikel, news, atau listing produk. Desainnya disesuaikan sehingga terlihat seperti bagian dari konten.
Manfaat In-Feed Ads
- User Experience lebih baik: Menyatu dengan feed.
- Monetisasi area baru: Bisa dipasang di area yang biasanya tidak dimonetisasi.
- Mobile Friendly: Cocok untuk layar kecil.
Perbedaan dengan Standard Ads
- Menyatu dengan user flow.
- Sangat bisa dikustomisasi.
- Menggunakan elemen iklan berkualitas tinggi.
Publisher bisa mengizinkan Google menampilkan display ads terpilih di dalam unit In-feed. Hal ini bisa meningkatkan CPM tanpa mengorbankan tampilan visual.
Praktik Terbaik untuk In-Feed Ads
- Match Look and Feel: Sesuaikan font, warna, dan style agar mirip dengan konten.
- Penempatan Strategis: Pasang iklan setiap 3–5 item feed.
- A/B Testing Layout: Coba grid vs list untuk melihat performa terbaik.
- Optimasi Mobile: Pastikan tampil sempurna di berbagai device.
In-Article Ads Explained
Apa Itu In-Article Ads?
In-article ads adalah iklan native yang ditempatkan di antara paragraf artikel. Google secara otomatis mengoptimalkan tampilannya agar tidak mengganggu flow membaca.
Manfaat In-Article Ads
- User Experience lebih baik: Menggunakan elemen iklan berkualitas tinggi.
- Ideal untuk mobile: Iklan full-width yang pas untuk layar kecil.
- Google Optimized: Layout, font, dan CTA otomatis diatur untuk performa lebih baik.
Perbedaan dengan Standard Ads
- Menyatu dengan alur membaca.
- Layout adaptif sesuai konten.
- Menggunakan desain iklan responsif.
Publisher juga bisa mengaktifkan display ads di unit In-article untuk meningkatkan pendapatan.
Praktik Terbaik untuk In-Article Ads
- Penempatan Strategis: Sisipkan iklan setelah 2–3 paragraf.
- Batasi Frekuensi: Jangan terlalu banyak agar pembaca tidak terganggu.
- Gunakan Google Optimization: Biarkan Google menyesuaikan style.
- Pantau Perilaku User: Analisis scroll depth dan bounce rate untuk evaluasi.
In-Feed vs In-Article Ads: Mana yang Harus Digunakan?
Feature | In-Feed Ads | In-Article Ads |
Placement | Di dalam feed (artikel, produk, news) | Di antara paragraf artikel |
Customization | Sangat fleksibel | Terbatas, tapi Google-optimized |
User Flow | Mengikuti browsing flow | Mengikuti reading flow |
Best For | Feed konten & listing produk | Blog post & artikel berita |
Strategi terbaik adalah menggunakan keduanya secara bersamaan untuk memaksimalkan revenue di seluruh bagian situs.
Tantangan Native Ads dan Cara Mengatasinya
- CPM Awal Lebih Rendah: Di awal, native ads mungkin menghasilkan CPM lebih rendah dibanding iklan display.
Solusi: Aktifkan opsi display ads di unit native. - Kompleksitas Kustomisasi: Terlalu banyak custom bisa mengurangi readability.
Solusi: Ikuti panduan styling dari Google. - Sulit Mengukur Performa: Menentukan placement terbaik tidak selalu mudah.
Solusi: Gunakan A/B testing dan report di Google Ad Manager.
Masa Depan dari Google Native Ads
Perkembangan iklan digital mengarah ke pengalaman yang lebih ramah pengguna. Seiring meningkatnya penggunaan ad blocker, format native seperti In-feed dan In-article akan semakin penting.
- AI-Powered Optimization: Google makin banyak melakukan penyesuaian otomatis.
- Lebih Personal: Iklan makin relevan dengan perilaku user.
- Ekspansi ke Platform Lain: Tidak hanya website, tetapi juga aplikasi dan video.
Conclusion
In-feed dan In-article ads adalah format native dari Google yang efektif untuk memonetisasi website tanpa mengganggu user experience. In-feed ads lebih cocok untuk feed atau listing, sedangkan In-article ads ideal untuk halaman artikel. Dengan menggabungkan keduanya dan mengaktifkan opsi display ads, publisher bisa meningkatkan CPM, engagement, dan revenue secara signifikan.
FAQ
1. Apa perbedaan In-feed dan In-article ads?
In-feed ads muncul di dalam feed (list atau produk), sedangkan In-article ads ditempatkan di antara paragraf artikel.
2. Apakah In-feed dan In-article ads mobile-friendly?
Ya, keduanya didesain agar optimal di layar kecil.
3. Bisa kah display ads dipasang di unit In-feed atau In-article?
Bisa, bahkan direkomendasikan untuk meningkatkan CPM.
4. Kenapa In-article ads disebut Google optimized?
Karena layout, font, dan desainnya otomatis disesuaikan oleh Google agar performa maksimal.
5. Mana format iklan yang lebih bagus untuk monetisasi?
Strategi terbaik adalah menggunakan keduanya secara bersamaan.