Over 10 years we helping companies reach their financial and branding goals. Onum is a values-driven SEO agency dedicated.

CONTACTS
Blog Indonesia

Memahami Workflow Marketing Automation: Panduan Lengkap

Poin-Poin Artikel Ini:

  • Manfaat Utama Workflow Otomasi Pemasaran:
    Workflow otomasi pemasaran membantu menyederhanakan proses, menghemat waktu, dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Workflow ini memungkinkan komunikasi yang dipersonalisasi, meningkatkan nurturasi prospek, memastikan konsistensi, dan menyediakan wawasan berbasis data untuk mengoptimalkan kampanye.
  • Komponen Utama dan Jenis Workflow:
    Workflow terdiri dari pemicu, aksi, kondisi, dan pengaturan waktu, mulai dari seri sambutan sederhana hingga rangkaian kompleks yang dipicu oleh suatu acara. Contoh workflow meliputi nurturasi prospek, pemulihan keranjang yang ditinggalkan, dan onboarding pelanggan.
  • Langkah Membuat Workflow yang Efektif:
    Workflow yang sukses membutuhkan penetapan tujuan yang jelas, segmentasi audiens, pemilihan pemicu yang tepat, pemetaan aksi dan kondisi, personalisasi konten, serta pengujian dan optimalisasi secara terus-menerus.

Di era digital yang serba cepat, marketing automation telah menjadi pilar utama strategi pemasaran yang efektif. Dengan otomasi, merek dapat menyederhanakan proses, menghemat waktu, dan membangun koneksi yang lebih bermakna dengan pelanggan. 

Inti dari marketing automation  adalah workflow — rangkaian aksi otomatis yang dipicu oleh perilaku pengguna atau aturan yang telah ditentukan sebelumnya. Workflow yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan efisiensi, naturasi prospek, dan memperkuat hubungan dengan pelanggan melalui pesan yang tepat waktu dan relevan.

Apa Itu Marketing Automation Workflow?

Workflow marketing automation adalah rangkaian aksi otomatis, seperti email, pesan, atau tugas, yang dipicu oleh interaksi pengguna dengan merek Anda. Workflow biasanya divisualisasikan sebagai peta atau diagram alur, yang memandu perjalanan pelanggan melalui berbagai tahap berdasarkan pemicu, aksi, dan kondisi yang telah ditentukan. Workflow dapat bersifat sederhana, seperti email sambutan setelah pengguna mendaftar, atau kompleks, melibatkan jalur bercabang berdasarkan tingkat keterlibatan pengguna.

Manfaat Menggunakan Workflow Marketing Automation

Workflow marketing automation sangat penting bagi pemasar modern karena beberapa alasan:

  • Efisiensi dan Penghematan Waktu: Mengotomatiskan tugas yang berulang memungkinkan tim pemasaran fokus pada inisiatif yang lebih strategis.
  • Pengalaman Pelanggan yang Dipersonalisasi: Workflow memungkinkan merek mengirimkan konten yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan secara individual.
  • Nurturasi Prospek yang Lebih Baik: Workflow otomatis dapat menutrisi prospek dari waktu ke waktu, meningkatkan kemungkinan konversi.
  • Konsistensi dan Keandalan: Dengan otomasi, aksi pemasaran dikirimkan tepat waktu tanpa kesalahan manusia, memastikan pesan merek yang konsisten.
  • Wawasan Berbasis Data: Pemasar dapat menganalisis kinerja workflow dan membuat penyesuaian berdasarkan data untuk meningkatkan hasil.

Komponen Utama Workflow Marketing Automation

Untuk membangun workflow marketing automation yang efektif, penting untuk memahami komponen utamanya:

  • Pemicu: Peristiwa atau aksi yang memulai workflow, seperti pelanggan baru atau keranjang belanja yang ditinggalkan.
  • Aksi: Respon otomatis yang terjadi setelah workflow dipicu, misalnya mengirim email sambutan.
  • Kondisi: Kriteria yang menentukan langkah selanjutnya berdasarkan perilaku pengguna, seperti membuka email atau mengklik tautan.
  • Pengaturan Waktu dan Penundaan: Alat penjadwalan yang memungkinkan Anda mengatur waktu pesan atau aksi agar tidak membebani pelanggan.

Jenis Workflow Marketing Automation yang Umum

Workflow marketing automation hadir dalam berbagai bentuk, masing-masing dirancang untuk menangani interaksi pelanggan dan tujuan bisnis tertentu. Dengan memahami jenis workflow yang umum, Anda dapat menerapkan strategi untuk menutrisi prospek, menjangkau kembali pengguna yang tidak aktif, dan meningkatkan pengalaman pelanggan di setiap tahap.

Berikut adalah beberapa workflow yang paling sering digunakan dan tujuan utamanya:

  • Workflow Seri Sambutan:
    Biasanya dipicu oleh pendaftaran baru, seri sambutan adalah rangkaian email yang memperkenalkan merek dan menutrisi pelanggan baru. Workflow ini membantu menciptakan kesan pertama yang kuat dan mendorong pelanggan untuk lebih terlibat.
  • Workflow Nurture Prospek:
    Workflow ini melibatkan pelanggan potensial secara berkelanjutan dengan menyediakan konten dan sumber daya yang relevan dengan minat mereka. Dengan nurturasi prospek, bisnis dapat membangun kepercayaan dan membimbing mereka melalui funnel penjualan.
  • Workflow Keranjang yang Ditinggalkan:
    Dipicu ketika pelanggan meninggalkan barang di keranjang mereka tanpa membeli, workflow ini mengirimkan pengingat dan kadang-kadang penawaran khusus untuk mendorong mereka menyelesaikan pembelian, memulihkan potensi penjualan yang hilang.
  • Workflow Re-Engagement:
    Dirancang untuk menghidupkan kembali minat pelanggan yang sudah lama tidak berinteraksi dengan merek, workflow ini biasanya melibatkan serangkaian pesan dengan penawaran khusus, pengingat, atau undangan untuk kembali terhubung.
  • Workflow Onboarding Pelanggan:
    Untuk pelanggan yang baru saja melakukan pembelian atau mulai menggunakan layanan, workflow onboarding membimbing mereka melalui fitur utama, menyediakan sumber daya, dan menawarkan tips agar mereka mendapatkan manfaat maksimal dari pembelian.
  • Workflow yang Dipicu Acara:
    Workflow ini merespons aksi tertentu, seperti ulang tahun pelanggan, pembaruan langganan, atau pencapaian batas pengeluaran, dengan pesan yang dipersonalisasi seperti diskon atau ucapan terima kasih, meningkatkan loyalitas pelanggan.

Langkah-Langkah Membuat Workflow Marketing Automation yang Sukses

Untuk menciptakan workflow marketing automation yang sukses, diperlukan pendekatan strategis agar setiap langkah selaras dengan tujuan Anda dan relevan bagi audiens Anda. Dengan mengikuti langkah-langkah berikut, Anda dapat merancang workflow yang efektif:

  1. Tentukan Tujuan Anda:
    Identifikasi tujuan workflow — apakah itu untuk menutrisi prospek, memulihkan penjualan yang hilang, atau meningkatkan keterlibatan.
  2. Kenali Audiens Anda:
    Segmentasikan audiens berdasarkan perilaku, demografi, atau tingkat keterlibatan.
  3. Pilih Pemicu yang Tepat:
    Pilih peristiwa yang akan memulai workflow.
  4. Peta Aksi dan Kondisi:
    Rencanakan setiap langkah workflow, termasuk tindak lanjut untuk pengguna yang tidak merespons.
  5. Personalisasi Konten:
    Buat setiap pesan relevan dengan menggunakan nama pelanggan, pembelian terbaru, atau rekomendasi yang disesuaikan.
  6. Uji dan Optimalkan:
    Tinjau kinerja workflow secara teratur.


Workflow marketing automation memberdayakan merek untuk terhubung dengan pelanggan secara efisien dan efektif. Dengan menggunakan ProPS, bisnis Anda dapat menerapkan workflow otomasi pemasaran yang dipersonalisasi dan berbasis data untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan di setiap tahap perjalanan mereka.

Subscribe Us