Poin-poin utama dari artikel ini:
- Retargeting vs. Remarketing: Retargeting menggunakan iklan untuk menjangkau kembali pengunjung situs, sementara remarketing menggunakan email untuk membina pelanggan yang sudah ada.
- Perbedaan Utama: Retargeting mengandalkan cookie, sedangkan remarketing menggunakan data pihak pertama seperti email.
- Pendekatan Terbaik: Menggabungkan keduanya dapat meningkatkan keterlibatan ulang dan loyalitas pelanggan jangka panjang.
____________________________________________________________________________
Remarketing dan retargeting sama-sama bertujuan untuk menjangkau kembali pengguna yang telah berinteraksi dengan merek tetapi belum menyelesaikan tindakan yang diinginkan, seperti melakukan pembelian atau mengisi formulir. Namun, pendekatan dan eksekusinya berbeda. Artikel ini membahas perbedaan antara keduanya untuk memperjelas peran mereka dalam strategi pemasaran yang komprehensif.
Retargeting
Retargeting adalah bentuk periklanan online yang menampilkan iklan kepada pengguna yang telah mengunjungi situs web atau berinteraksi dengan merek Anda. Pengguna dilacak menggunakan cookie, dan iklan ditampilkan saat mereka menjelajahi situs web atau platform lain.
Karakteristik Utama Retargeting:
- Berbasis Iklan: Retargeting terutama melibatkan penempatan iklan di berbagai situs web dan platform seperti media sosial untuk mendorong pengguna kembali ke situs Anda dan menyelesaikan tindakan yang diinginkan.
- Jaringan Pihak Ketiga: Retargeting biasanya bergantung pada jaringan iklan pihak ketiga seperti Google Ads atau platform media sosial seperti Facebook dan Instagram.
- Fokus pada Calon Pelanggan: Retargeting ditujukan kepada mereka yang telah menunjukkan minat awal tetapi belum melakukan konversi, membantu mengingatkan mereka tentang produk atau layanan yang telah mereka eksplorasi.
Contohnya, jika seorang pengguna melihat produk di situs e-commerce tetapi tidak membelinya, mereka mungkin melihat iklan untuk produk tersebut saat menggulir Facebook atau mengunjungi situs web lainnya. Strategi ini membuat merek tetap diingat dan mendorong pengguna kembali untuk menyelesaikan pembelian.
Remarketing
Remarketing, di sisi lain, melibatkan menjangkau kembali pelanggan sebelumnya atau pengunjung situs melalui komunikasi langsung, yang paling sering melalui pemasaran email. Alih-alih menggunakan iklan, remarketing berfokus pada pengiriman pesan yang dipersonalisasi kepada individu yang sudah ada dalam basis data kontak Anda.
Karakteristik Utama Remarketing:
- Berbasis Email: Remarketing biasanya menggunakan kampanye email untuk menjangkau pengguna yang telah berinteraksi dengan merek Anda, sering kali menargetkan pelanggan yang sudah ada atau mereka yang meninggalkan keranjang belanja.
- Data Pihak Pertama: Remarketing memanfaatkan data pihak pertama—informasi yang telah Anda kumpulkan dari pengguna—seperti alamat email, pembelian sebelumnya, atau perilaku penjelajahan.
- Membangun Hubungan: Berbeda dengan retargeting, remarketing lebih berfokus pada membangun dan membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan atau prospek yang sudah pernah terlibat dengan merek Anda.
Contohnya, sebuah email pengingat dapat dikirimkan kepada pengguna yang menambahkan item ke keranjang belanja mereka tetapi tidak menyelesaikan pembelian. Email ini mungkin mencakup kode diskon atau rekomendasi produk yang dipersonalisasi untuk mendorong pengguna menyelesaikan pesanan mereka.
Retargeting dan Remarketing
Meskipun kedua strategi bertujuan untuk meningkatkan konversi dan menjangkau kembali audiens, perbedaan utama terletak pada media yang digunakan dan jenis audiens yang ditargetkan:
Aspek | Retargeting | Remarketing |
Saluran | Iklan Display (mis. Google, Facebook) | Pemasaran Email |
Sumber Data | Cookie atau perilaku penjelajahan | Data pihak pertama (email, CRM) |
Target Audiens | Calon pelanggan (pengunjung situs) | Pelanggan atau prospek yang sudah ada |
Tujuan | Membawa pengguna kembali ke situs | Membina hubungan dan mendorong loyalitas |
Strategi yang Tepat untuk Anda
Pilihan antara retargeting dan remarketing tergantung pada tujuan pemasaran Anda dan posisi audiens dalam saluran penjualan. Jika Anda ingin mengingatkan calon pelanggan tentang produk Anda dan mendorong mereka kembali ke situs web, retargeting adalah solusi yang efektif. Di sisi lain, jika fokus Anda adalah membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan yang sudah ada atau prospek, remarketing melalui email adalah pilihan terbaik.
Dalam banyak kasus, menggabungkan kedua strategi dapat memaksimalkan hasil Anda. Retargeting dapat membantu membawa pengguna kembali ke situs Anda, sementara remarketing dapat membina mereka menjadi pelanggan setia dari waktu ke waktu.
Kesimpulan
Memahami perbedaan antara remarketing dan retargeting sangat penting untuk merancang strategi pemasaran digital yang efektif. Keduanya memiliki peran unik dalam menjangkau kembali audiens dan meningkatkan konversi, tetapi berbeda dalam metode dan target audiens. Dengan memanfaatkan strategi yang tepat—atau kombinasi keduanya—Anda dapat memastikan bahwa upaya pemasaran Anda selaras dengan kebutuhan audiens dan tujuan bisnis Anda.
Menggabungkan remarketing dan retargeting ke dalam upaya pemasaran Anda dapat secara signifikan meningkatkan keterlibatan pelanggan dan konversi. Dengan ProPS, Anda dapat mengintegrasikan kedua taktik ini dengan mulus ke dalam kerangka otomasi pemasaran Anda, menggunakan segmentasi lanjutan dan pendekatan yang dipersonalisasi. ProPS memungkinkan Anda mengoptimalkan kampanye, memastikan Anda menjangkau audiens yang tepat pada waktu yang tepat, baik melalui iklan yang ditargetkan maupun komunikasi email yang dipersonalisasi. Pendekatan holistik ini tidak hanya menjangkau kembali calon pelanggan tetapi juga membina yang sudah ada, mendorong pertumbuhan bisnis jangka panjang.