Kita Hidup di Dunia yang Penuh Data — Tapi Seringkali Tak Ada yang Benar-Benar Berguna
Setiap klik, setiap keranjang, setiap interaksi pelanggan meninggalkan jejak. Tapi tanyakan pada tim pemasaran atau data mana pun: mencoba memahami jejak itu lebih terasa seperti kerja detektif digital daripada strategi.
Sebagai seseorang yang bekerja di perusahaan Customer Data Platform (CDP), saya sering melihat tantangan yang sama berulang kali: terlalu banyak alat, terlalu banyak data, dan tidak cukup koneksi di antara semuanya.
Kalau kamu pernah bertanya-tanya kenapa kampanye tidak tepat sasaran, atau kenapa “single view of the customer” kamu masih terlihat seperti lima spreadsheet berbeda — artikel ini untukmu.
Apa Itu Data Unification (dan Kenapa Kamu Harus Peduli)?
Mari kita sederhanakan.
Data unifikasi berarti mengumpulkan semua data pelangganmu yang tersebar — dari website, aplikasi, CRM, iklan, POS, dan lainnya — ke dalam satu profil yang konsisten dan dapat diandalkan.
Ini membantu kamu berpindah dari:
“Kami pikir ini orang yang sama” → menjadi → “Kami tahu siapa dia dan apa yang dia pedulikan.”
“Kirim promo ini ke semua orang” → menjadi → “Kirim pesan yang tepat, pada waktu yang tepat, melalui saluran yang tepat.”
Tanpa unifikasi, bahkan strategi personalisasi terbaik pun bisa gagal.
Masalahnya? Ekosistem Terlalu Rumit
Sebagian besar bisnis saat ini menggunakan lebih banyak platform dibanding sebelumnya:
- Meta Ads dan Google Ads untuk akuisisi
- Shopify atau Tokopedia untuk e-commerce
- WhatsApp atau Line untuk komunikasi
- Zendesk atau Freshdesk untuk layanan pelanggan
- Mailchimp untuk email
- GA4 dan dashboard internal untuk analitik
Hasilnya? Kekacauan data.
Setiap alat tahu hal yang berbeda tentang pelangganmu — tapi tidak ada yang melihat gambaran lengkap.
Di Sini Peran CDP
Anggap Customer Data Platform sebagai penerjemah, perekat, dan mak comblang data — semuanya jadi satu.
CDP terhubung dengan alat-alat yang kamu gunakan, mengumpulkan semua data ke satu tempat, dan membangun profil pelanggan real-time yang siap digunakan di seluruh stack pemasaranmu.
Apa yang dilakukan CDP:
- Mengumpulkan data pelanggan dari semua sumber
- Mencocokkan identitas (meskipun pengguna berganti perangkat atau saluran)
- Memperkaya profil dengan wawasan (seperti prediksi LTV atau saluran favorit)
- Mengaktifkan segmen di platform iklan, alat email, atau alur otomatisasi
Jadi, kamu tidak lagi mengejar potongan-potongan — tapi bekerja dengan gambaran yang lengkap dan hidup.
Contoh Nyata: Merek Ritel Menengah
Bayangkan kamu menjalankan merek fashion yang berjualan online, di toko, dan lewat media sosial. Kamu aktif promosi di Instagram dan WhatsApp, dan menggunakan CRM dasar untuk melacak pelanggan setia.
Tanpa CDP:
- Pelanggan yang browsing online tapi belanja di toko terlihat seperti dua orang berbeda
- Mereka terus ditarget ulang dengan produk yang sudah dibeli
- Kampanye gagal menangkap perbedaan perilaku antar saluran
Dengan CDP:
- Data dari website, POS, WhatsApp, dan iklan disatukan
- Sistem tahu pelanggan ini suka browsing lewat mobile, tapi beli langsung di toko
- Kamu membuat segmen “pembeli offline bernilai tinggi yang aktif online” dan mengirimkan penawaran personal
- Kampanyemu lebih tepat sasaran — karena berdasarkan perilaku nyata
Menurut Laporan CDP Segment 2023:
- Merek yang menggunakan CDP mengalami konversi hingga 2,5x lebih tinggi
- Mereka meluncurkan kampanye personalisasi 30% lebih cepat
- Dan mengurangi pemborosan iklan hingga 40%
Jadi, Kenapa Ini Penting Sekarang?
Karena pelanggan mengharapkan lebih. Mereka ingin merek mengenali mereka, menghargai waktu mereka, dan hadir di tempat yang tepat — bukan hanya mengirim spam pesan yang sama di setiap platform.
Dan kenyataannya: kamu tidak bisa memberikan pengalaman yang relevan dan sopan jika data kamu masih tersebar di mana-mana.
Masalahnya bukan pada jumlah data, tapi bagaimana data itu bisa digunakan.
Jadi, Apa Kesimpulannya?
Data unification bukan sekadar kata kunci. Ini adalah pembeda antara merek yang hanya bicara soal personalisasi dan yang benar-benar melakukannya dengan baik.
Kamu tidak butuh segudang alat. Kamu hanya butuh satu yang bisa menyatukan semuanya.
Jadi jika timmu masih kesulitan dengan sistem yang tidak saling terhubung, atau jika perjalanan pelangganmu terasa lebih kacau daripada teratur — mungkin sekarang saatnya bertanya:
Apa yang bisa kita capai jika semua data kita akhirnya bekerja bersama?
Dengan semakin kompleksnya perjalanan pelanggan dan saluran pemasaran yang digunakan, penyatuan data bukan lagi sekadar keunggulan — tapi kebutuhan. ProPS hadir sebagai solusi yang membantu bisnis menyatukan data pelanggan dari berbagai touchpoint menjadi satu sumber kebenaran. Dengan layanan Customer Data Platform (CDP) dari ProPS, brand dapat memahami pelanggannya secara menyeluruh, menjalankan kampanye yang lebih personal, dan meningkatkan efisiensi pemasaran. Saat data bekerja secara terpadu, strategi Anda pun bisa berjalan lebih cerdas dan terarah.
References & Sources
- Segment 2023 CDP Report – Highlights on conversion lift, campaign speed, and ad spend efficiency https://segment.com/resources/reports/customer-data-platform-report-2023
- Salesforce State of Marketing Report (2023) – Insights into data fragmentation, personalization challenges, and multi-channel orchestration
https://www.salesforce.com/resources/research-reports/state-of-marketing/ - Twilio 2023 Consumer Data Report – Consumer expectations around personalization and trust in data handling
https://www.twilio.com/state-of-personalization - McKinsey: Next in Personalization 2021 – Why personalized experiences are now expected by customers
https://www.mckinsey.com/business-functions/growth-marketing-and-sales/our-insights/the-value-of-getting-personalization-right-or-wrong-is-multiplying - Think with Google (2023) – Data on channel usage, consumer behavior, and digital shopping trends
https://www.thinkwithgoogle.com