Over 10 years we helping companies reach their financial and branding goals. Onum is a values-driven SEO agency dedicated.

CONTACTS
News Indonesia

Google Memulai Penonaktifan Cookie Pihak Ketiga untuk 1% Pengguna Chrome

Google memulai penghapusan bertahap cookie pihak ketiga di Chrome dengan menerapkannya untuk 1% pengguna pada tahun 2024 sebelum dilakukan penghapusan yang lebih luas.

Google telah mengungkapkan rencananya untuk mulai mengurangi dukungan untuk cookie pihak ketiga di Chrome dengan menonaktifkannya untuk 1% pengguna mulai dari Q1 2024. Langkah awal ini mendahului penghapusan yang lebih luas yang ditujukan untuk semua pengguna Chrome pada Q3 2024.

Google hanya akan mempertimbangkan perpanjangan ini untuk layanan yang mengalami gangguan fungsional yang telah dikonfirmasi, bukan masalah yang terkait dengan pengumpulan data. Jika tidak, pengguna yang dipilih secara acak akan diberikan “Perlindungan Pelacakan,” yang membatasi situs web untuk mengakses cookie pihak ketiga yang digunakan untuk melacak pengguna di seluruh web.

Jika Chrome mendeteksi masalah penjelajahan (seperti pembaruan halaman yang berulang), akan muncul peringatan dari ikon mata di sisi kanan bilah alamat. Pengguna kemudian akan diminta untuk sementara mengaktifkan kembali cookie pihak ketiga untuk situs tersebut.

Mengapa Google membatasi cookie pihak ketiga?

Kritik utama yang ditujukan kepada cookie pihak ketiga berkaitan dengan perasaan konsumen bahwa privasi mereka terancam. Namun, apa motivasi di balik inisiatif ambisius Google untuk memblokir cookie pihak ketiga di Chrome?

1. Keberatan Privasi:

Belakangan ini, terjadi peningkatan yang signifikan dalam kekhawatiran publik mengenai privasi dan keamanan data. Cookie pihak ketiga, karena kemampuannya untuk melacak aktivitas penelusuran pengguna di berbagai situs web tanpa persetujuan eksplisit, seringkali dianggap sebagai tindakan yang mengganggu privasi. Keputusan Google untuk membatasi cookie ini mencerminkan respons terhadap kekhawatiran privasi tersebut dan keselarasannya dengan tren global menuju regulasi privasi data yang lebih ketat, seperti Peraturan Umum Perlindungan Data (GDPR) Uni Eropa dan Undang-Undang Privasi Konsumen California (CCPA).

2. Transisi ke Data Pihak Pertama:

Google tampaknya mendorong transisi menuju pengumpulan data pihak pertama, di mana data dikumpulkan secara langsung oleh situs web yang dikunjungi pengguna. Pergeseran ini umumnya dianggap lebih menghargai privasi dan menawarkan keandalan yang lebih besar.

Apa yang Terjadi Ketika Cookie Pihak Ketiga Diblokir Secara Penuh?

Mulai Q3 2024, Google berencana untuk menghapuskan cookie pihak ketiga untuk semua pengguna Chrome, dengan syarat persetujuan regulator. Hal ini akan mengubah secara signifikan operasi periklanan digital, potensial mendorong situs-situs menuju metode pelacakan yang kurang transparan.

Untuk membantu transisi ini, Google memperkenalkan API Privacy Sandbox baru, namun ketidakpastian masih mengenai adaptasi ekosistem periklanan. Penghapusan awal 1% tahun depan memberikan periode penting bagi situs web, pengiklan, dan pemain industri untuk mengevaluasi kesiapan mereka. Mengingat dominasi Google dalam penjelajahan web, perubahan ini diantisipasi akan mendapat perhatian yang tinggi.

Apa Artinya Ini Bagi Pengiklan?

Berita ini diperkirakan akan menimbulkan kontroversi dalam industri periklanan digital yang sangat mengandalkan pelacakan cookie pihak ketiga. Beberapa perusahaan teknologi periklanan mungkin akan menghadapi kehilangan kemampuan pengumpulan data yang sudah ada.

Pengiklan dan penerbit harus merangkul metode alternatif untuk menyampaikan iklan yang ditargetkan kepada pengguna. Transisi ini bisa menguntungkan taman berpagar seperti Google, Facebook, dan Amazon, yang memiliki repositori data pengguna yang masuk yang luas.

Meskipun kelompok advokasi privasi telah menerima inisiatif ini, beberapa menyatakan kekhawatiran, menyarankan bahwa Privacy Sandbox Google mungkin tidak cukup untuk menekan praktik pelacakan rahasia.

Apa Dampaknya Bagi Publisher?

Dampak lengkapnya masih harus terungkap, namun kehilangan cookie pihak ketiga pasti akan membentuk ulang dinamika privasi dan periklanan di web.

Penghapusan cookie pihak ketiga bisa menyebabkan penurunan pendapatan bagi penerbit yang mengandalkan periklanan situs web programatik. Namun, mereka memiliki alternatif seperti solusi ID pengguna seperti ID5 atau Hadron ID dari Audigent, yang mengutamakan privasi dan bisa digunakan sebagai pengganti.

Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Google bermaksud untuk melakukan pengujian terhadap API Privacy Sandbox baru sebelum melanjutkan dengan penghapusan yang lebih luas.

Masih ada ketidakpastian mengenai bagaimana periklanan digital akan berfungsi tanpa cookie pihak ketiga.

Kelompok industri sedang berkolaborasi untuk menetapkan standar baru bagi iklan yang ditargetkan yang mengutamakan anonimitas. Mengingat pangsa pasar Chrome yang signifikan, situs web akan perlu beradaptasi.

Ringkasan

Keputusan Google untuk menghapuskan cookie pihak ketiga menandai transformasi yang signifikan dalam periklanan digital dan pelacakan situs web.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau memerlukan bantuan lebih lanjut, silakan mengubungi kami di sini. Kami dengan senang hati akan membantu Anda.